Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)
GEOGRAFI KABUPATEN SEMARANG
Kabupaten Semarang merupakan salah satu Kabupaten dari 29 Kabupaten dan 6 Kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Terletak pada posisi 1100 14’54,74” – 110039’3” Bujur Timur dan 703’57” -7030’0” Lintang Selatan. Luas keseluruhan wilayah Kabupaten Semarang adalah 95.020,674 Ha atau sekitar 2,92% dari luas Provinsi Jawa Tengah. Ibu kota Kabupaten Semarang terletak di Ungaran.
Rata-rata curah hujan di Kabupaten Semarang adalah 1.799 mm dengan banyaknya hari hujan adalah 104. Di daerah Ungaran dari tahun 2008 – 2010, data cuarah hujan yang terendah pada bulan Juli dengan 17 mm dan curah hujan yang tertinggi adalah di bulan Januari dengan 572 mm.
PEMBAGIAN ADMINISTRATIF
Kabupaten Semarang terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas 208 desa dan 27 Kelurahan.
TOPOGRAFI
Keadaan Topografi wilayah Kabupaten Semarang dapat diklasifikasikan ke dalam 4 (empat) kelompok, yaitu :
1. Wilayah datar dengan tingkat kemiringan kisaran 0 – 2% seluas 6.169 Ha.
2. Wilayah bergelombang dengan tingkat kemiringan kisaran 2 – 15% seluas 57.659 Ha.
3. Wilayah curam dengan tingkat kemiringan kisaran 15 – 40% seluas 21.725 Ha.
4. Wilayah sangat curam dengan tingkat kemiringan >40% seluas 9.467,674 Ha.
HIDROLOGI
Secara Hidrologi, kekayaan sumber daya air yang tersedia di Kab. Semarang meliputi :
1. Sumber Air Dangkal / Mata air dengan kapasitas air sebesar 7.331,21 l/dt, tersebar di 15 Kecamatan
2. Sumber Air Permukaan / Sungai, dengan jumlah aliran sungai sebanyak 51 sungai, dengan panjang keseluruhan 350 KM dan memiliki debit total sebesar 2.668.480 l/dt
3. Cekungan air, merupakan aquifer dengan produktivitas air sedang dan tinggi. Cekungan-cekungan air tersebut banyak dimanfaatkan untuk obyek wisata kolam pancing dan rumah makan.
4. Waduk, satu-satunya waduk yang dimiliki Kabupaten Semarang adalah Waduk Rawa Pening yang memiliki volume air ± 65 juta m3 dengan luas genangan 2.770 Ha pada ketinggian muka air maksimal, sedangkan dengan ketinggian permukaan air minimal memiliki volume ± 25 juta m3 dengan luas genangan 1.760 Ha.
NILAISTRATEGIS PENGEMBANGAN
PLTMH ASPEK TEKNOLOGI
Berdasarkan aspek teknologi terdapat keuntungan dan kemudahan pada pembangunan dan pengelolacm PLTMH dibandingkan pembangkitlistrikjenis lain,yaitu:
-. Konstruksinya relatif sederhana
-. Mudah dalam perawatan dan penyediaan suku cadang
-. Dapatdioperasikandan dirawatoleh masyarakatdesa
-. Biaya operasi dan perawatan rendah.
Kondisi tersebut memungkinkan penguasaan teknologi PLTMH diadopsi secara lokal dan dikembangkan sebagai bagian dan kemandirian masyarakat.
ASPEK SOSIAL EKONOMI
Selain dapat menyediakan tistrik untuk kebutuhan rumalh tangga, kehadiran PLTAMH juga menyediakan energi yang cukup besar dan dapat dimanfaatkan kegiatan-kegiatan produktift terutama pada siang hait ketika beban listrik rendah. Berdasarkan sudut pandang ini kelebiahan PLTMH :
Meningkatkan produktivitas dan aktivitas ekenomi masyarakat melalui munculnya atau meningkatnya produktivltas industri kecil rumah tangga, membuka peluang lapangan kerja baru di desa.
ASPEK PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN MASYARAKAT
PLTMH dikembamgkan sebagai aset masyarakat konsumen, bukan aset perorangan dengan pendekatan dibangun bersama masyarakat, untuk masyarakat dan dikelola oleh masyarakat.
ASPEK LINGKUNGAN
PLTMH ramah terhadap lingkungan karena tidakmenghasilkan polusi atau limbah lainnya dan tidak merusak ekosistem sungai.
Pengumpulan data di lapangan mengacu pada lokasi yang telah ditentukan oleh Dinas Bina marga, Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Semarang. Adapun lokasi-lokasi tersebut seperti tertera pada gambar peta dibawah ini :
Keterangan :
1. Curug Benowo dan Curug Lawe
2. Curug Semirang
3. Curug Cemanggah
4. Bendung Tilangun, Curug Grenjeng
5. Curug Keseneng
6. Curug Duren
7. Curug Kemawi
8. Bendung Glunggungan, Kebumen
9. Bendung Bolodewa dan Menuran
10. Kali Muncul dan Bendung Kali Parat
11. Kali Tuntang
12. Kali Cempoko
13. Bendung Ngasem, Kali Gebang
14. Aliran Senjoyo, Bendung Kali Jati
15. Kali Udan Uwuh, Kali Pager
16. Bendung Tempuran
17. Kali Pancur